Gerbang Selatan.com – Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, menghadiri kegiatan Pengajian Jumat Kliwon yang digelar oleh Pengurus Ranting Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Desa Batu Agung, bertempat di TPA Nurul Huda, Dusun Batu Agung, Kecamatan Merbau Mataram, Jumat (1/8/2025).
Dalam kegiatan keagamaan yang berlangsung khidmat tersebut, Bupati Egi
menyampaikan apresiasi atas konsistensi masyarakat dalam merawat tradisi
keagamaan sebagai bagian dari pembangunan karakter dan spiritual masyarakat.
Bupati Egi menyatakan bahwa pengajian seperti ini merupakan bagian
penting dari pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berakhlak.
Menurutnya, pembangunan daerah tidak hanya ditandai dengan pembangunan fisik,
melainkan juga pembangunan mental dan spiritual.
“Islam meletakkan fondasi peradaban pada dua pilar utama: iman dan ilmu.
Keduanya saling menguatkan. Dan kehadiran ibu-ibu di majelis ini adalah bukti
nyata semangat menuntut ilmu dan merawat keimanan masih tumbuh subur di tengah
masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati Egi juga mengajak masyarakat untuk mendukung
program kebersihan lingkungan melalui gerakan ABRI (Asri, Bersih, Rapi, Indah)
sebagai bentuk kepedulian bersama dalam menciptakan desa yang nyaman dan sehat.
Kegiatan yang dihadiri oleh Forkopimcam Merbau Mataram, Camat, Kepala
Desa Batu Agung, serta ratusan jemaah Muslimat NU ini juga menjadi wadah
aspirasi masyarakat terhadap kebutuhan infrastruktur desa.
Dalam sesi dialog bersama warga, Bupati Egi merespons keluhan terkait
kerusakan jalan menuju Dusun Puji Rahayu. Ia menyatakan komitmennya untuk
mengupayakan penganggaran perbaikan jalan tersebut pada tahun 2026 mendatang.
“Insyaallah tahun 2026 kita anggarkan untuk perbaikan jalan Puji Rahayu.
Tapi tentu kita bagi secara adil untuk 17 kecamatan yang ada,” tegasnya.
Kepala Desa Batu Agung, Wahyudi, mengungkapkan harapan besar atas
kehadiran Bupati. Ia menyampaikan bahwa sejumlah ruas jalan desa, termasuk
jalur dari Tanjung Harapan ke Ringin Sari, belum tersentuh pembangunan selama
lebih dari dua dekade.
“Kami sangat berharap ada perhatian pemerintah untuk infrastruktur desa.
Jalan ini sudah 25 tahun belum diperbaiki,” ucap Wahyudi yang disambut tepuk
tangan dari para jemaah.(Rls)

