
Gerbang Selatan.com – Pemerintah Provinsi Lampung telah melaksanakan program pemutihan pajak kendaraan bermotor sejak 1 Mei 2025. Masyarakat memanfaatkan program tersebut untuk membayar pajak kendaraannya yang sudah mati sejak lama.
Namun dibalik itu, ada yang menarik di balik program
pemerintah tersebut. Di tengah antrean pembayaran pajak, warga disambut aroma
kopi panas yang disuguhkan gratis oleh anggota DPRD Lampung Selatan Dwi
Riyanto.
Ya, Politisi Partai Gerindra ini menyedot
perhatian warganet setelah videonya membagikan kopi hangat kepada masyarakat
Kecamatan Merbaumataram viral di media social (medsos).
Aksi ini digelar di halaman Masjid Nurul Huda, Desa
Triharjo, Kecamatan Merbaumataram dan sukses menciptakan suasana yang lebih
ramah bagi warga yang ingin menunaikan kewajiban pajaknya.
Tak hanya kopi, Dwi juga menyediakan tenda dan kursi
agar warga bisa menunggu dengan nyaman saat mengantre di mobil Samsat keliling.
“Kami ingin masyarakat merasa terbantu dan nyaman.
Ini bagian dari dukungan kami terhadap program pemutihan pajak dari Gubernur
Lampung, Rahmat Mirzani Djausal,” ujar Dwi seperti dikutip Kilaulampung.com
dilaman Tiga Pena Indonesia, Jumat, (30/5/2025).
Sudah dua pekan ini, Dwi yang dijuluki Dewan Konco
Yasinan itu menginisiasi kegiatan tersebut sejak program pemutihan dimulai pada
1 Mei dimulai.
Ia menyadari bahwa akses ke kantor Samsat terbilang
jauh dan memakan biaya, terutama bagi warga pelosok.
“Dari Merbaumataram ke Kalianda itu lumayan
ongkosnya. Jadi kami hadirkan layanan di sini agar lebih hemat dan efisien,”
tambahnya.
Yang mengejutkan, kegiatan ini tak hanya menyedot
perhatian warga Merbaumataram.
Beberapa warga dari Kecamatan Tanjungbintang hingga
Lampung Timur pun rela datang demi memanfaatkan layanan ini.
“Ada yang dari pinggiran Lampung Timur juga, demi
hemat biaya dan bisa ngopi sambil nunggu,” katanya sambil tersenyum.
Salah satu warga, Suranto, mengaku terbantu.
“Kopinya bikin antrian nggak berasa. Rasanya kayak lagi di warung, tapi sambil
bayar pajak,” ujarnya sembari tertawa.
Lewat pendekatan yang sederhana namun berdampak, Dwi
Riyanto membuktikan bahwa membayar pajak tak harus selalu jadi urusan yang
membebani.
Cukup dengan secangkir kopi, ia ubah sebuah
kewajiban bagi negara menjadi momen kebersamaan yang hangat. (Rls)