
Gerbang Selatan.com - Paluma Nusantara Cabang Lampung Selatan, menggelar workshop pengembangan kapasitas fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Selasa, (18/02/2025).
Kegiatan tersebut diselenggarakan selama tiga hari kedepan pada tgl 18 sampai dengan tgl 20 di Aula Serbaguna RM. Alam Mutiara.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kalak BPBD Ariswandi, SH, MH, Kadisdik Asep Jamhur, SE, MM, serta para kader fasilitator SPAB.
Manager Project Mitra Tangguh Paluma Nusantara area Lamsel Nanang Priyatna mengatakan, SPAB merupakan salah satu program Paluma Nusantara melalui kerjasama bersama Asean Disaster Preparedness Center (ADPC) yang berpusat di Bangkok, Thailand.
" Didalam program SPAB kita (Paluma_red) melakukan pendampingan di lembaga satuan pendidikan di Lamsel. Diantaranya, di MIN 5 Canti, SD Negeri Canti. Kemudian, SD Negeri Rajabasa," ungkapnya.
Lebih lanjut Nanang mengatakan Kabupaten Lampung Selatan masuk kategori daerah rawan bencana. Melihat, tofografi yang didominasi dengan perbukitan, wilayah pesisir pantai, serta dataran tinggi (pegunungan).
Menurut histori bencana yang pernah terjadi di Kabupaten Lamsel sebagai pintu gerbang pulau Sumatera ini pernah dilanda bencana. Seperti, tsunami, gempa bumi, banjir rob dan tanah longsor.
" Alhamdulilah diskusi kita dengan teman teman di Bapeda, tahun ini Bapeda sudah mulai menganggarkan pembentukan Setker bersama. Inilah yang nanti akan menjadi motor terdepan Pemda setempat, untuk mendorong satuan pendidikan menerapkan program SPAB," katanya.
Sementara, Kalak BPBD Lamsel Ariswandi, SH, meminta, para fasilitator yang ambil bagian dalam workshop, untuk mampu mengikuti setiap materi secara seksama. Mengingat, banyak pengetahuan yang bermanfaat yang bisa dipetik.
Sehingga kedepan dia berharap, SPAB mampu disosialisasikan secara utuh ke lembaga lembaga pendidikan yang ada. Dalam rangka Salah satu upaya melakukan mitigasi bencana.
" Terimakasih Paluma yang sudah memfasilitasi kegiatan ini. Semoga kegiatan SPAB ini bisa di implementasikan. Sehingga, kedepan bisa mengurangi resiko bencana," pungkasnya. (Sfy / Jun )